Oke, saya akan kembali men-share beberapa ilmu yg saya dapat beberapa hari terakhir ini.
kali ini berbicara soal Treatment Trafo, tapi kurang afdol jika berbicara tentang Treatment Trafo tapi kita belum tau apa itu Trafo.
Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator-transformator tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.
nah setelah kita sudah tentang trafo, baru kita membahas Treatment Trafo.
Fungsi Treatment :
Fungsi Oli yang Ada di Dalam Trafo :
Oleh karena itu trafo harus memiliki daya isolasi/tegangan tembus yang tinggi, dimana Standar Uji PLN (SPLN) 49-1/1992 Metode IEC 158 dan 296 tegangan oli trafo adalah > 30 K/2.5mm. Untuk tindakan preventative, perlu dilakukan perawatan oli trafo minimal 1 tahun sekali untuk menjaga mutu oli trafo tersebut.
Apabila tegangan tembus dibiarkan terus menurun maka mengakibatkan timbulnya :
Penyebab Kerusakan Minyak Oli Trafo :
Minyak Trafo yang sudah ditreatment akan menghasilkan :
Fungsi Treatment :
- Men-treatment oli yang ada di dalam trafo dimana tahanan isolasi minyak trafo yang sudah rendah tahanannya yaitu > 30 KV/2.5mm dapat ditingkatkan tahanan isolasinya minimal > 50 KV/2.5mm. Sebab fungsi oli di dalam trafo adalah sebagai media pendingin dan isolasi.
- Membersihkan kotoran dari dalam trafo misalnya partikel-partikel yang tidak perlu di dalam oli trafo, gram-gram yang terkelupas dari gulungan trafo.
- Mengurangi kadar air dalam oli tersebut, karena semakin banyak kadar air yg terkandung maka semakin berkurang insulasi dari oli tersebut.
- Mengurangi biaya (cost) sebab kalau dilakukan penggantian setiap tahun biayanya cukup besar.
Fungsi Oli yang Ada di Dalam Trafo :
- Sebagai insulator (mengisolasi komponen/kumparan di dalam trafo agar tidak terjadi loncatan bunga api listrik akibat tegangan/beban tinggi).
- Sebagai pendingin (mengambil panas yang ditimbulkan saat trafo dibebani lalu melepaskannya).
- Sebagai pelindung (melindungi isulator padat/komponen dalam trafo dari korosif dan oksidasi).
Oleh karena itu trafo harus memiliki daya isolasi/tegangan tembus yang tinggi, dimana Standar Uji PLN (SPLN) 49-1/1992 Metode IEC 158 dan 296 tegangan oli trafo adalah > 30 K/2.5mm. Untuk tindakan preventative, perlu dilakukan perawatan oli trafo minimal 1 tahun sekali untuk menjaga mutu oli trafo tersebut.
Apabila tegangan tembus dibiarkan terus menurun maka mengakibatkan timbulnya :
- Flash Over antar Live Part atau Live Part dengan Ground/Body
- Naiknya temperature kerja trafo
- Short circuit (trafo biak meledak
Penyebab Kerusakan Minyak Oli Trafo :
- Drum penyimpanan yang tidak baik.
- Trafo beroperasi dalam keadaan berbeban maksimum secara terus menerus, sehingga temperature minyak menjadi tinggi dan akan mengakibatkan terjadinya uap air.
- Pengoperasian trafo yang tidak konsisten.
- Silicagel yang sudah rusak.
- Minyak mengandung unsur karbon dan asam yang banyak (CO, CO2, CH4, C2H4, C2H6)
- Usia oli trafo sudah tua.
- tahanan isolasi trafo sudah dibawah standar minimal yaitu 30 KV/2.5mm.
Minyak Trafo yang sudah ditreatment akan menghasilkan :
- Kenaikan unjuk kerja trafo
- Meningkatkan tegangan tembus minyak trafo
- Optimalisasi pengoperasian trafo
- Mengembalikan/meningkatkan dielectrict strenght/tegangan tembus sampai > 50 KV/2.5mm.
- Menghilangkan unsur air, partikel kondusif, suspensi/endapan, karbon, alkali sulfur yang mempengaruhi tegangan tembus jadi turun.
- Memperpanjang usia/kinerja dari trafo.
Sekian ^^